Kolaborasi IPB dan Warga Desa Wado: Sinergi Inovatif Menuju Desa Mandiri dan Tangguh Pangan
Jayantara-News.com, Sumedang, Jawa Barat
Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam program KKN-T Inovasi 2025 resmi memulai pengabdian di Desa Wado, Kabupaten Sumedang sejak 23 Juni 2025. Program ini menghadirkan sejumlah inisiatif berbasis kebutuhan lokal dan potensi desa, mulai dari pemberdayaan UMKM, penguatan ketahanan pangan, hingga edukasi di bidang kesehatan dan lingkungan.
Dengan pendekatan partisipatif, mahasiswa yang tergabung dalam delapan kelompok (SUMEDANGKAB01–08) menyelaraskan program kerja mereka melalui kolaborasi aktif dengan warga dan perangkat desa. Salah satunya adalah Kelompok KKN-T SUMEDANGKAB08, yang mengawali kegiatan dengan membangun kedekatan sosial bersama warga, perangkat desa, hingga mendapat sambutan dari Bupati Sumedang.
Pada minggu pertama, mahasiswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial seperti senam pagi, pawai obor memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram, rapat posyandu, serta mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka juga berdiskusi dengan pihak desa dalam penyusunan program kerja melalui Lokakarya 1, yang menjadi titik awal pelaksanaan kegiatan KKN secara sistematis.
Memasuki minggu kedua, mahasiswa menyelenggarakan pelatihan penggunaan aplikasi SiApik, guna mendukung pencatatan keuangan digital bagi pelaku UMKM. Respons masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil, sangat positif terhadap pelatihan ini. Mahasiswa juga melakukan penggalian data sosial dan ekonomi melalui kunjungan ke rumah Sekretaris Desa, guna memastikan bahwa program yang dirancang benar-benar relevan dengan kondisi setempat.
Minggu ketiga menjadi momen penting dengan peluncuran program Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) di tiga dusun, yakni Kampung Baru, Wado Girang, dan Maleber. Inovasi ini dinilai praktis dan efektif dalam meningkatkan asupan protein keluarga, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak. Kegiatan ini juga disinergikan dengan posyandu yang melibatkan edukasi gizi, penimbangan balita, serta pemberian makanan tambahan.
Tak berhenti di sana, mahasiswa juga menginisiasi dua program tambahan:
1. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, untuk meningkatkan kesadaran warga dalam memilah dan mengolah sampah secara mandiri.
2. Gerakan Makan Ikan untuk Cegah Stunting, melalui edukasi gizi dan demo memasak olahan ikan bergizi yang mudah dipraktikkan di rumah.
Seluruh kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, tetapi juga memperkuat upaya menuju desa sehat, bersih, bebas stunting, dan berdaya saing.
Kehadiran mahasiswa IPB University di Desa Wado membawa semangat baru dalam pengabdian berbasis inovasi. Dengan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat dan melibatkan mereka secara aktif, KKN-T Inovasi 2025 menjadi contoh nyata sinergi antara dunia akademik dan pembangunan desa. Kolaborasi ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan desa mandiri, sehat, dan berkelanjutan. (Kosam)
