SNAKMA Cikole Lembang Buktikan Sekolah Vokasi Bisa Selamatkan Nyawa
Jayantara-News.com, Lembang
Di tengah hawa sejuk pegunungan Cikole, semangat ratusan siswa SMK Peternakan Negeri Lembang (SNAKMA Cikole) bergelora. Mereka bukan hanya belajar tentang peternakan, tapi juga menanamkan empati terhadap hewan dan masyarakat. Hal itu tampak dalam peringatan World Rabies Day (WRD) 2025 yang digelar di lingkungan sekolah, mengusung tema global “Act Now: You, Me, Community.”
Acara ini menghadirkan kolaborasi antara pihak sekolah, Dinas Peternakan Lembang, serta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Berbagai kegiatan edukatif dilakukan, mulai dari vaksinasi hewan peliharaan, penyuluhan bahaya rabies, hingga praktik pelayanan kesehatan hewan oleh para siswa.
Kepala Sekolah Drs. Cucu Sumiarsa, M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari tanggung jawab moral sekolah dalam mendukung program zero rabies di KBB.
“Kami bangga bisa ikut serta dalam kegiatan membasmi rabies di Bandung Barat. Sekolah kami memiliki tiga jurusan: kesehatan hewan, unggas, dan ruminansia. Semuanya relevan dengan ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga selaras dengan program “Sapoe Sarebu” yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat pada 1 Oktober 2025, yang mendorong masyarakat untuk hidup bersih, sehat, dan peduli lingkungan.
Selain peringatan WRD, SNAKMA Cikole rutin menggelar Festival Stop-op-op setiap Hari Susu Nasional. Kedua kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pendidikan vokasi dan kepedulian sosial.
Walau anggaran terbatas, pihak sekolah tetap melangkah dengan semangat kolaborasi.
“Kegiatan tahun ini sepenuhnya didukung oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan Dinas Peternakan Lembang. Kami ingin terus memperluas manfaat bagi masyarakat,” jelas Cucu.
Siswa pun terlibat aktif: menjadi relawan vaksinasi, memberikan penyuluhan, dan mendemonstrasikan teknik perawatan hewan. Semua dilakukan sebagai bentuk praktik nyata dari pelajaran yang mereka pelajari di kelas.
SNAKMA Cikole berdiri di lahan seluas 8.800 meter persegi di kawasan wisata Tangkuban Perahu, dengan akreditasi A dan fasilitas lengkap, dari kandang ternak, laboratorium, hingga area praktik lapangan.
Tiga jurusan yang ditawarkan, yakni Agribisnis Ternak Ruminansia, Agribisnis Ternak Unggas, dan Keperawatan Hewan, dirancang untuk mencetak lulusan siap kerja. Banyak alumni yang kini bekerja di instansi peternakan, perusahaan agribisnis, atau melanjutkan kuliah di bidang kesehatan hewan.
“Sekolah kami ingin lebih dikenal masyarakat Lembang. Kami ingin lebih banyak siswa lokal yang belajar di sini,” ujar Cucu, ketika menekankan pentingnya peran SNAKMA sebagai lembaga pendidikan vokasi yang membumi.
Menurut data WHO, sekitar 59 ribu orang di dunia meninggal tiap tahun akibat rabies. Namun, penyakit ini sepenuhnya bisa dicegah dengan vaksinasi dan edukasi yang tepat. Melalui peringatan WRD, SNAKMA Cikole membuktikan bahwa pencegahan bisa dimulai dari sekolah, oleh anak muda yang peduli terhadap keseimbangan antara manusia, hewan, dan lingkungan.
“Kami ingin SNAKMA bukan hanya tempat belajar, tapi rumah inovasi dan pengabdian,” tutup Cucu Sumiarsa penuh harap.
Dengan semangat Act Now: You, Me, Community, para siswa SNAKMA Cikole Lembang telah menunjukkan bahwa pendidikan sejati bukan hanya mencetak tenaga kerja, tapi juga menumbuhkan generasi muda yang peduli pada kehidupan. (Nuka)
