Dari Cilame untuk Indonesia: Koperasi Desa Merah Putih Jadi Gerakan Ekonomi Gotong Royong
Jayantara-News.com, Bandung Barat
Sebuah momentum bersejarah berlangsung di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Di bawah langit cerah dan semangat kebersamaan, digelar peletakan batu pertama pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), bagian dari proyek nasional pembangunan 80.000 gerai koperasi di seluruh Indonesia.
Gerakan besar ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi penanda dimulainya babak baru ekonomi rakyat berbasis desa. Melalui kerja sama lintas kementerian, TNI, dan PT Agrinas Pangan Nusantara, KDMP diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam perputaran ekonomi daerah.
Lewat sambungan konferensi daring dari Bekasi, Joao Mota, Direktur Utama Pangan, menekankan pentingnya semangat kolaborasi.
“Indonesia dibangun atas gotong royong. Bersama, kita wujudkan Indonesia maju,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Yanri Susanto, menegaskan bahwa KDMP adalah bagian dari program strategis nasional.
“Hari ini bertepatan dengan ulang tahun Presiden Prabowo Subianto. Semoga menjadi momentum baik bagi persatuan dan pembangunan ekonomi desa,” katanya.
Yanri menambahkan, sudah ada 800 titik KDMP yang memulai pembangunan serentak di seluruh Indonesia, dengan konsep desa tematik yang akan memasarkan hasil produk ketahanan pangan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM, Feri Juliantono, menjelaskan bahwa 80.000 KDMP telah mendapatkan legalitas dan siap beroperasi.
“KDMP harus menjadi badan usaha yang tangguh, tidak kalah dengan BUMN. Pemerintah memberi dukungan akses keuangan dan regulasi agar koperasi bisa menjadi motor ekonomi rakyat,” ujar Feri.
Ia menegaskan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen, dan KDMP diyakini akan menjadi salah satu penggerak utamanya. “Dengan dukungan TNI, percepatan pembangunan KDMP akan semakin nyata,” imbuhnya.
Peletakan batu pertama di Cilame dilakukan oleh Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kosasih, diikuti Wakil Bupati Bandung Barat Asep Ismail dan Kapolres Cimahi AKBP Niko N. Adi Putra.
Bangunan KDMP di Cilame dirancang seluas 1.000 meter persegi, dengan kantor, gudang, ruang praktek kesehatan, dan gerai penjualan.
Menurut Albert Herriza, Manajer Cabang Bandung PT Agrinas Pangan Nusantara, Cilame menjadi bagian dari 110 gerai pertama di Jawa Barat.
“Kami menargetkan pembangunan selesai tiga bulan. Standar bangunannya seragam di seluruh Indonesia, dan nanti akan dikelola langsung oleh desa,” jelasnya.
Camat Ngamprah, Agnes Virganty, S.STP., menyebut momen ini sebagai kebanggaan tersendiri bagi wilayahnya.
“Kami merasa terhormat. Program ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat dan menjadi inspirasi bagi kecamatan lain,” ujarnya.
Sementara Kepala Desa Cilame, Aas Mohamad Asor, S.H., mengaku sempat terkejut dengan penunjukan desanya sebagai lokasi awal.
“Kami tidak menyangka sama sekali. Tapi ini amanah besar, dan kami siap menjadikannya pilar ekonomi desa,” ucapnya.
Peletakan batu pertama di Cilame menjadi simbol kebangkitan ekonomi dari akar rumput. Dari desa kecil di Bandung Barat, semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi kini bergerak menuju skala nasional.
Seperti pesan Menteri Koperasi Feri Juliantono, “KDMP adalah gerakan negara untuk ekonomi rakyat.”
Dan dari Cilame, gerakan itu mulai menyalakan harapan baru bagi Indonesia. (Nuka)
